Telapak tangan yang sering berkeringat bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai. Menurut https://pafikotawaringintimur.org/ fenomena ini dikenal dengan istilah medis sebagai hiperhidrosis palmaris. Artikel ini akan membahas berbagai penyebab telapak tangan berkeringat dan kondisi medis yang mungkin mendasarinya.
1. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi medis yang menyebabkan produksi keringat berlebih, termasuk di telapak tangan. Ada dua jenis hiperhidrosis: primer dan sekunder.
Hiperhidrosis Primer: Biasanya tidak terkait dengan kondisi medis lain dan sering kali bersifat genetik. Ini adalah bentuk yang paling umum dan biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja.
Hiperhidrosis Sekunder: Disebabkan oleh kondisi medis atau obat-obatan tertentu. Kondisi ini biasanya dimulai pada usia dewasa dan dapat terjadi di seluruh tubuh atau di area tertentu, termasuk telapak tangan.
2. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme dapat menyebabkan telapak tangan berkeringat. Hipertiroidisme meningkatkan metabolisme tubuh, yang dapat meningkatkan produksi keringat. Gejala lain dari hipertiroidisme meliputi penurunan berat badan yang cepat, detak jantung cepat, dan tremor.
3. Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan neuropati atau kerusakan saraf, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi kelenjar keringat. Pasien diabetes mungkin mengalami berkeringat berlebihan, termasuk di telapak tangan, terutama ketika kadar gula darah tidak stabil.
4. Gangguan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memicu sistem saraf simpatik, yang mengontrol respons "fight or flight" tubuh. Aktivasi sistem ini dapat meningkatkan produksi keringat, termasuk di telapak tangan. Ini sering terjadi pada orang yang mengalami gangguan kecemasan umum atau serangan panik.
5. Gangguan Sistem Saraf Otonom
Kondisi yang mempengaruhi sistem saraf otonom, seperti dysautonomia atau sindrom Guillain-Barré, dapat menyebabkan keringat berlebihan. Sistem saraf otonom mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja, termasuk berkeringat.
6. Menopause
Perubahan hormonal selama menopause dapat menyebabkan hot flashes dan keringat malam, yang kadang-kadang dapat menyebabkan telapak tangan berkeringat. Ini biasanya terjadi pada wanita berusia 45-55 tahun.
7. Infeksi
Beberapa infeksi, seperti tuberkulosis atau HIV, dapat menyebabkan demam berkepanjangan dan berkeringat berlebihan, termasuk di telapak tangan. Infeksi ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti demam, kelelahan, dan penurunan berat badan.
Telapak tangan yang berkeringat bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi medis, mulai dari hiperhidrosis hingga gangguan tiroid, diabetes, dan kecemasan. Jika Anda mengalami telapak tangan berkeringat secara terus-menerus, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa dikelola dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Yuk
dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen,
vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan
mengunjungi laman Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kotawaringin Timur sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
0 Komentar